ETNOMUSIKOLOGI
R
Supanggah
·
Etnomusikologi
Barbara
Krader
1.Terminologi
dan Definisi
Istilah ‘etnomuskologi’ berasal dari
Jaap Kunst, yang digunakan sebagai subtitle dalam bukunya yang berjudul Musicologica: a study of the Nature of
Etnomusikology, its Problem, Methods, and Representatif Personalities
(Amsterdam, 1950). Etnomusikologi mempunyai persamaan yang sangat dekat
etnologi, selain cirri-ciri yang jelas, yaitu memiliki spesialisasi di bidang
musikologis.ilmu ini mempelajari musik-musik yang masih hidup ia meniliti
praktik-praktik musical dengan wawasan yang paling luar, kriterianya yang
pertama adalah dengan menempatkannya kedalam fenomena tradisi lisan.
Etnomusikologi mencoba meletakannya kembali
kenyataan-kenyataan dari musik didalam sosiokulturalnya, menempatkan kembali
musik-musik itu kedalam pikiran, kegiatan-kegiatan dan struktur-struktur dari
sebuah kelompok manusia dan memperjelas pengaruh timbal balik antara satu
dengan yang lain; dan etnomusikologi membandingkan fakta-fakta ini satu dengan
yang lain melalui kelompok-kelompok dari individu-individu yang mempunyai
kesamaan atau perbedaan tingkat cultural dan lingkungan teknisnya.
2
Sejarah Hingga Perang Dunia II
Perhatian terhadap musik dunia atau
musik eksotik dapat dikatakan muncul di dalam Literatur Barat pada abad
ke-18.tonggak sejarahnya adalah Dictionaire
de musique karya Rousseau (1768), dimana didalamnya terdapat contoh-contoh
musik yang diidentifikasi sebagai musik rakyat orang Cina, musik suku Indian,
dan musik rakyat orang Finlandia.
Penting pula kiranya untuk dicatat bahwa tokoh-tokoh
yang mengabdikan hidupnya terhadap problema-problema dalam analisis musical,
seperti pengukuran interval yang hanya menggunakan perangkat peralatan terbaik
yang tersedia untuk penelitian ilmiah pada waktu itu), adalah tokoh-tokoh
sarjana yang belajar di bidang ilmu alam. Pada tahun 1890 J Walter Fewkes
pertama kali merekam musik Indian Passamaquoddy di maine, kemudian masyarakat
musik Zuni di New Mexico.ini adalah rekaman pertama yang dilakukan menggunakan
Fonograf hasil penemuan Edison.dapat dicatat bahwa diantara orang orang eropa
yang melakukan rekaman pertama kali di lapangan adalah Bela Vikar di Hungaria
(1892) dan Evengia Linyova di Rusia pada tahun 1897 dan tahun-tahun berikutnya.alat
perekam silinder dan fonograf Edison, berkembang dan berlanjut hingga kira-kira
tahun 1950. Kemudian alat perekam tape
recorder mulai digunakan dilapangan pada awal tahun 1950-an.perkembangan
yang logis baru muncul pada akhir abad ke-19, yaitu dengan berdirinya
arkaif-arkaif rekaman.
3.Kecenderungan
Etnomusikologi Sejak 1950
Etnomusikologi sebagai sebuah
disiplin ilmu yang boleh dikatan baru muncul sesudah Perang Dunia II, yaitu
dari sisa-sisa musikologi komparatif, namun dari kemunculannya ini adalah
perkembangannya yang dinamis yang memungkinkannya memegang peran besar atas
pengulangan kelahirannya. Pada saat bersamaan para antropolog merasakan
pentingnya studi musik selengkap-lengkapnya , terutama dalam konteks kehidupan
musik ditengah-tengah masyarakatnya, dan sebagai suatu proses yang tidak pernah
kering dan mati, tetapi selalu berubah.
Masyarakat Etnomusikologi (The Society of
Etnomusikology) yang didirikan pada tahun 1955 memebri kesempatan untuk
menampung semua minat yang akan dibahas, dan memeberikan sarana untuk saling
membagi informasi melalui jurnalnya, Etnomusicology.
·
Etnomusikologi:
Definisi dalam Disiplinnya
George
List
Seperempat abad yang lalu Jaap Kuns
merasa tidak puas dengan istilah Musikologi komparatif, dan menciptakan istilah
baru Etnomusikologi. Ia member awalan atau mengkombinasikan kata etno didepan
kata musikologi untuk menunjukan bahwa studi ini adalah untuk musik dari
berbagai ras manusia. Etnomusikologi hanya dapat didefinisikan apabila kita
lihat bahwa etnomusikolog diberi peralatan yang baik untuk bekerja dibanding
dengan antropolog,ahli folklore, ahli sejarah,ahli linguistic, ahli yang
dikenal dengan musikologi historis, psikolog, atau sosiolog. Bagi sebuah studi
bersifat etnomusikologis seorang sarjana harus mentransipsikan musik degan satu
satu lain cara menganalisis gaya dan sruktur musik itu sderta membandingkan
hasil yang dikerjakannya dengan konsep-konsep yang terdapat ditengah masyarakat
kebudayaaan yang sedang diteliti bila konsep itu memang ada. Musik jelasnya
dapat dipelajari sebagai satu cara untuk memecahkan sebuah masalah non
musical.Ciri cultural lain dapat dipelajari dalam upaya untuk mencap[ai
kesimpulan yang berkaitan dengan persebaran musik. Hal ini merupakan pook
perhatian karnanya buku Allan P Meriam the Antropology of Music (1964) seperti
tersurapt pada judulnya adalah bersifat antropologis, bukan bersifat
musikologis.
Pendekatan studi seperti ini telah berjalan lama,
sedang berjalan, dan harus terus dijalankan.sejauh ini sebagai focus studi
mereka tentang pola bunyi yang dihasilkan secara manusiawi dapat digambarkan
sebagai bagian dari cirri-ciri yang bersifat Etnomusikologis. Disisi lain tidak
ada suatu pekerjaan yang sepenuhnya bersifat etnomusikologis kecuali focus
dasarnya adalah studi ini.metode penelitian kita adalah serupa seperti yang
digunakan para antropolog, folkloris, sosiolog, yang kemudian dimodifikasi
untuk dapat memenuhu kepentingan yang kita ingini. Pekembangan-perkembangan
baru berakar dari fisika-akustika, elektronik, optic kita mengambi keuntungan
dari peralatan baru yang sejenis. Setiap pendekatan, kerangka teoreti, atau
metode dapat dimanfaatkan bila itu terbukti manjur, seperti, model, paradigm,
etnosain,proses kognitis, semiotis. Walupun demukan, setiapa metode atau data
yang berasal dari disiplin atau sumber apapun dapat digunakan apabilahali itu
dapat membantu mengembangkan pengertian terhadap pola-pola bunyi yang
dihasilkan secara manusiawi ini adalah ciri-ciri interdisiplin dalam
etnomusikologi sebagai suatu disiplin.
·
Beberapa
Definisi tentang ‘Musikolog Komparatif’ dan ‘Etnomusikologi’: Sebuah pandangan
Historis – Teoretis
Alan
P Merriam
Semua disiplin harus mempertanyakan segala asumsi
yang digunakan asumsi yang dirumuskan oleh para pelaku didalamnya tentang
bidang studi dan disiplin mereka.definisi adalah sangat penting karna definisi
tersebut memaksa kita untuk melihat dasar-dasar aktifitas intelektual
kita.dengan tanpa mengakui kekuranga tersebut, niscaya tidak akan dapat
mngadakan perubahan status etnomusikologi dari bidang studi yang beragam
menjadi satu disiplin yang mapan. Status tersebut tidak akan mempengaruhu
kesamaan pandangan, studi, atau cara kerja akan tetapi akan mempengaruhi
kesamaan maksud dan tujuan.
Definisi dikutip musikologi komparatif yang pertama
dikemukakan oleh Guido Adler pada tahun 1885.musikologi komparatif di Amerika
Serikat dikemukakan pula oleh Glen Haidon pada tahun 1941 didalam bukunya Introduction
to Musikology.pernyataan-pernyataannya mengandung dua gagasan penting.pertama,
bahwa musikologi komparatif adalah studi tentang ‘musik-musik rakyat dan musik
diluar Eropa’ kedua bahwa musikologi komparatif mempelajari musik yang
‘diwariskan secara tradisi oral’ namun hanya aspek ‘non Eropa’lah yang selalu
mendapat tekanan. Para sarjana yang menekan aspek non eropa adalah Sachs 1943,
Apel 1946, Herzog 1946, Koole 1955, Bukofzer 1956, Netl 1956, Rhodees 1956,
Schaefneer 1956, Schnider 1957, Kuns 1959, Seegeer 1961. Sejak taun 1961 inilah
istilah etnomusikologi komparatif tidak digunakan lagi, hanya dapat dijumpai
pada tulisan kuna. Sejak Netl 1956 dan seterusnya, instilah ‘musikologi
komparatif, dan etnomusikologi selalu digunakan secara bersamaan sebagai sebuah
sinonim.
Ada tiga hal penting yang terdapat dalam definisi
tersebut. Pertama definisi mereka pada dasarnya sama dan mereka juga sepakat
dengan arah bidang studi mereka. Kedua mereka sepakat denga menggunakan
musikologi komparatif untuk musik yang menjadi sasarannya yaitu musik ‘non
barat’ (disubut juga musik ‘eksotik’) atau musik yang ‘diwariskan secara oral’
ketiga mereka menggunakan istilah tyersebut idak dalam pengertian ‘metode
komparati’ atau untuk tujuan komparasi.
Pada saat yang sama beberapa definisi telah muncul
baik yang memunculkan konsep khusus dari etnomusikologi, atau kecendrungan baru
tentang arah etnomusikologi. Telah dikatakan bahwa tugas utama etnomusikologi
adalah mencari hubungan antara struktur suara musik disatu pihak serta
masyarakat dan budaya dilain pihak.definisi etnomusikologi mungkin dapat
diarahkan menjadi “pertunjukan dan penyebaran musik etnis” (R Supanggah).
Definisi musikolgi komparatif dan etnomusikologi
yang telah dijelaskan disini mencerminkan masa-masa perkembangan pemikira para
pendukungnya, seperti yang telah dihaapkan. Dengan melihatnya dalam perspektif
histori kita tidak hanya dapat belajar tentang sejarah bidang stdi kita, tetpai
tentang perkembangan intelektualnya juga.R Supanggah: saya yakin bahwa defines
baru tentang etnomusikoligi akan selalu muncul dan bahwa definisi tersebut akan
mencerminkan tingkt kedewasaan bidang studi tersebut dan para sarjananya.
·
Meninjau
Kembali Disiplin Etnomusikologi
Alan
P Merriam
Dibawah bendera ‘Etnomusikologi’ bermacam studi
mengelompok bersama daintaranya ada yang bersifat historis, teknis dan
struktural, deskriptif, analitis, dan ada yang tidak termasuk.apapun definisi
dan teknik serta metodologi yang digunakan kesulitan pertama terletak pada
kenyataan bahwa Etnomusikologi sebenarnya terdiri dari dua disiplin mapan yang
selalu berusaha mencari bentuk. Dua disiplin pokok tersebut adalah musikologi
dan antropologi, dengan penjelasan yang berbau kuna Willy Apel memulai
artikelnya “musicology” didalam hardvard dictionary of music (1946 : 473)
dengan mengutip pendapat para sarjana bahwa musikologi adalah “ilmu pengetahuan
tentang musik” R Supanggah : yang saya dapat dari bacaan musikologi dan diskusi
dengan rekan dalam bidang ini musikologi mempunyai cirri 5 pendekatan utama:
1. Musikologi
pada dasarnya mempelajari seni musik barat
2. Musikologi
melihat perbedaan mencolok antara ”seni musik” ddan “musik primitive” berdasar
atas ada atau tidaknya budaya tulis dan “teori yang telah berkembang”
3. Musikologi
bersifat humanistis dan mengesampingkan ilmu-ilmu pengetahuan, kecuali sebagai
bidang-bidang ilmu yang bersinggungan saja.
4. Pada
dasarnya bersifat historis.
5. Objek
studinya adalah objek sebagai mana adaanya.
Kita dapat menjadikan Antropologi dalam hubungan
yang serupa dengan hubungan terdahulu dalam mencirikan musikologi :
1. Antropologi
mempelajari manusia sepanjang masa.
2. Antropologi
meihat semua aspek budaya manusia dan masyarakat sebagai sekelompok variable
yang berinteraksi.
3. Antropologi
mempunyai orientasi saintifik.
4. Metodologinya
sebagian historis akan tetapi pada dasarnya bersifat saintifik.
5. Tujuannya
adalah untuk mengerti tingkah laku manusia.
R
Supanggah: pendapat saya bahwa apa yang selalu kita cari dalam Etnomusikologi
adalah metodologi yang dapat memberi hasil yang paling substansial dengan cara
yang paling ekonomis dan terpercaya.
·
Metode
dan Teknik Penelitian dalam Etnomusikologi
Alan
P Merriam
Metode lapangan dengan demikian
adalah seluas dan serumit masalah dalam Etnonomusikologi seperti halnya dalam
penelitian yang lain. Metode sangatlah dekat berhubungan dengan masalah
orientasi teoretis dan meliputi desain penelitian, termasuk perumusan masalah,
hipotesis, tujuan,dan teknik metodologis. Peneliti menganggap studi
Etnomsikologi bukan hanya sebagai studi musik dari aspek oralnya tetapi juga
dari aspek social, kultur, psikologi, dan estetik. Setidaknya 6 wilayah
penyelidikan yang menjadi perhatian kita :
1. Budaya
material musik
2. Studi
tentang teks nyanyian.
3. Kategori
musik yang dibuat oleh peneliti sesuai dengan kategori yang berlaku dalam
kelompok tersebut.
4. Cara
untuk menjadi seorang pemusik.
5. Guna
dan fungsi musik.
6. Fungsi
musik dalam masyarakat.
Etnomusikologi adalah merupakan disiplin lapangan
dan disiplin laboratorium dengan demikian dalam metodenya harus menggunakan teknik
lapangan dan teknik laboratorium.
·
Perumusan
Kembali Peran Etnomusikologi di dalam Etnomusikologi
K.A
Gourlay
Etnomusikologi tidaklah dapat
dirumuskan seperti yang diperkirakan oleh Hood dengan “apa yang dikerjakan oleh
etnomusikolog”akan tetapi seharusnya dirumuskan dengan apa yang tidak dapat
“dikerjakan” tanpa campur tangan Etnomusikolog.cara berfikir inin dan cara
melihat disiplin etnomusikologi dan sarjana-sarjananya inilah, yang mengarahkan
pembicaraan tentang metode-metode dan teknik penelitian .Merriam menyebut cara
berfikir tesebut sebagai “pandangan dunia.” Hal ini dapat menunjukan bahwa
adanya empat asumsi, kedua asumsi pertama adalah sebagai berikut :
1. Bahwa
“etnomusikologi bertujuan untuk menggunakan metode-metode ilmu pengetahuan,”
yaitu perumusan hipotesis, pengendalian vriabel, penafsiran secara objektif
data yang terkumpul, dan pegelompokan hasil-hasil kerja yang digunakan dalam
membuat generalisasi tentang tingkah laku musik yang berlaku untuk manusia,
bukan hanya sekedar untuk sekelompok orang tertentu.
2. Bahwa
etnomusikologi merupakan “ disiplin lapangan dan laboratorium,” yaitu bahwa
datanya dikumpulkan oleh peneliti dari orang-orang yang dipelajari, dan
setidaknya sebagiab dari data tersebut akan digunakan sebagai bahan untuk dianalisis
di laboratorium.hasil analisis dari kedua metode tersebut kemudian digabungkan
menjadi suatu hasil akhir (1964:37).
Asumsi ini pada dasarnya besifat netral karna mereka
hanya mengacu pada latar belakang yang dipergunakan oleh etnomusikolog selama
bekerja.
Perhatian kitayang pertama adalah
pada konsep yang mendasari cara kerja etnomusikolog. Kedua, pada keabsahan
asumsi-asumsi tersebut apabila diterapkan pada bidang etnomusikologi.asumsi
yang mengatakan bahwa hanya ada satu metode saintifik menyebabkan adanya
usaha-usaha analogis untuk menggunakannya didalam bidang-bidang humaniora
dengan mengesampingkan personal dan subyek, seperti pada antropologi dan
sosiologi, tanpa mempertimbangkan apakan metode tersebut dapat diterapkan atau
tidak.Gramsi dengan lebih dari tigapuluh taun berpendapat bahwa seseorang dapat
mengalami kemajuan dalam penelitian saintifik apabila ia menggunakan metode
standar yang dipilih karena metode tersebut telah memeberikan hasil-hasil yang
baik dalam bidang lain yang sesuai, adalah khayalan yang tidak diperlukan dalam
ilmu pengetahuan (1971:439)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar